Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Mengaplikasikan Potensi Akal dalam Produktivitas Menulis

1 Mei 2013   15:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:18 573 2
*Laily Punya

Instrumental yang dikaruniakan Allah secara cuma-cuma kepada hamba-Nya yang paling mulia di bumi adalah akal pikiran, inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya. Maka hendaknya digunakan dan diberdayakan sebagaimana fungsi dan perannya secara baik dan optimal.

Islam sangat menekan pemeluknya agar menggunakan akal pikiran (rasio). Meskipun akal pikiran bukanlah penentu, tetapi akal pikiran merupakan alat atau media penting dalam memahami segala sesuatu. Tiada agama yang tidak menggunakan akal pikiran (لا دين لمن لا عقل له).

Islam juga menolak tegas terhadap sesuatu yang tidak didukung oleh bukti-bukti yang valid. Termasuk diantaranya, sikap taklid yang sifatnya membabi buta, pengecaman terhadap asumsi dan keinginan yang semata-mata karena hawa nafsu, sihir, ramalan, dan bentuk kebatilan yang lain. Oleh karena itu, islam sangat menghormati ilmu pengetahuan dan mengangkat derajat para ulama. Bahkan ahli ilmu lebih mulia dari ahli ibadah. Islam merespon dengan antusias terhadap ilmu pengetahuan apapun. Baik ilmu agama maupun ilmu umum yang dinilai bisa menyumbang manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Keseimbangan antara berbagai macam ilmu akan mendorong manusia untuk berpikir dan bertindak secara ilmiah, sehingga dalam mengamalkannya di kehidupan sehari-hari akan terbingkai oleh kesempurnaan ilmu dan keimanan. Itu sebabnya, ta’ (ة) dalam redaksi hadits nabi yang berbunyi "فريضة" bukanlah ta’ tanda isim mu’annats, tetapi bermakna mubalaghoh superlative (penyangatan).

Pada dasarnya, Allah Swt juga menganugerahkan kepada manusia dengan talenta yang berbeda-beda sebagai modal untuk berkreasi di bidang apapun. Hanya saja pengelolaannya tergantung pada manusianya itu sendiri. Sejauh mana mereka dapat menggunakan potensi-potensi yang dimilikinya?... Dengan kuasa-Nya dan atas kehendak-Nya, Allah menciptakan segala sesuatu di alam semesta raya ini tidak semata-mata hanya diciptakan. Akan tetapi ada maksud dan tujuan yang terselubung di dalamnya. Dan Allah tidak menciptakan semuanya dengan sia-sia.

Dari segala bentuk penciptaan Allah, kita juga dapat mengenal hukum klausalitas (sebab-akibat). Di sinilah manusia dituntut untuk berpikir bagaimana untuk memahami makna apa yang tersembunyi di balik semua penciptaan-Nya. Dari pemikiran-pemikiran itu, muncullah ilmu-ilmu baru dan cabang-cabangnya yang berkembang. Ini merupakan satu bentuk prestasi dalam mengembangkan potensi akal dan ilmu pengetahuan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun