Di sini santri-santri putri dilatih seharinya menyetorkan hafalannya satu halaman. Mereka tidak keberatan untuk menghafalkan di sela-sela waktu luangnya dan menyetorkannya setiap pagi. Tidak hanya itu, mereka bangun sebelum shubuh untuk tartilan bersama di mushola komplek Hindun.
Di komplek ini pengguninya ada yang hanya menghafalkan Al-Qur’an saja (tahashus). Ada pula mahasiswi, mereka kuliah di berbagai universitas di Jogja, seperti UIN Sunan Kalijaga, UMY, UII, UGM, UNY, dan perguruan tinggi lainnya. Tidak ketinngalan pula ada pula santri yang masih sekolah, yang sekolah di MTs dan MA Ali Maksum.
Di sini tidak hanya dilatih menghafal Al-Qur’an tapi juga mengaji kitab-kitab kuning. Ini diajarkan setiap pagi di hari libur. Biasanya diajarkan oleh kyai-kyai di krapyak. Jadi santri-santri di sini juga mengenal apa itu kitab walaupun pondok Al-Qur’an.
Jadi komplek ini sangat cocok bagi orang yang ingin menjadi santri yang menghafalkan Al-Qur’an. Suatu tempat yang menuntun seseorang untuk menjadi hafidzoh.Hafidzoh adalah seseorang yang takkan busuk mayatnya sampai hari kiamat dan bisa memberi syafa’at kepada sepuluh orang.