Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Kritik Puisi Sajak Orang Kepanasan W.S Rendra: Kemiskinan Mengakibatkan Penindasan

13 April 2015   22:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08 7584 0


W.S Rendra (Willibrordus Surendra Bawana Rendra), lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935. Meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun. W.S Rendra adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak". Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang dan India. Ia juga aktif mengikuti festival-festival di luar negeri, di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979), The Valmiki International Poetry Festival, New Delhi (1985), Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985), The First New York Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989), World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan Tokyo Festival (1995). Beberapa penghargaan yang telah diraihnya antara lain Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Yogyakarta (1954), Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956), Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970). Hadiah Akademi Jakarta (1975), The S.E.A. Write Award (1996), Penghargaan Achmad Bakri (2006).

Tokoh kami dalam puisi Sajak Orang Kepanasan adalah seseorang yang tertindas dan miskin yang hanya makan akar. Makan akar disini dimaksudkan dengan hanya makan umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar dan umbi-umbian yang lain. Hidup berhimpitan, kucel, sumpek, terlantar dijalan, kebanjiran, dibungkam, diancam, tidak boleh memilih, hanya bersandal, harus sopan dan hanyalah arus kali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun