Pohon Mangrove Di Muara Sungai Luk Ulo Tanggulangin, Klirong, Kab. Kebumen.
Laila Nadya Utami --
Senin, 15 November 2021
Kebumen -- Tanaman mangrove atau biasa disebut dengan pohon bakau adalah pohon yang tumbuh di air payau. Pohon ini juga mempengaruhi pasang-surut air laut. Kelompok nelayan desa Tanggulangin melaksanakan penanaman 21000 pohon mangrove bersama Karang Taruna "Gelora Samudera" dan mahasiswa KKN RDR-77 UIN Walisongo Semarang, serta didampingi oleh Dinas Kelautan Kabupaten Kebumen.Kelompok nelayan Desa Tanggulangin mendapat bantuan berupa 21.000 pohon mangrove dari Dinas Keluatan Kabupaten Kebumen, yang tujuannya untuk menjaga kelestarian muara Sungai Luk Ulo di jalur Desa Tanggulangin dari abrasi. Jenis tanaman mangrove yang ditanam yaitu Mangrove Rhizophora.
"Penanaman dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu; sebelah timur (perbatasan desa Ayam Putih), tangah, dan sebelah barat", ucap Jono, ketua kelompok nelayan desa Tanggulangin.
"Kendala yang dihadapi saat penanaman yaitu luapan banjir yang disertai sampah-sampah dari hulu. Hal ini dikarenakan minimnya resapan air di daerah hulu, sehingga air hujan langsung masuk ke sungai", tambah Khoirudin, anggota PPLH Kabupaten Kebumen.
Harapan dari penanaman ini, kelestarian alam senantiasa terjaga sehingga dapat membantu para nelayan dalam menjalankan mata pencahariannya. Jika alam rusak maka berdampak pula bagi para nelayan.