Labu air atau labu sayur dalam Al-Qur'an disebutkan dalam Q.S As-Saffat ayat 145-146 yang artinya "Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit (145), Dan Kami tumbuhan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu (146)." Labu air dianggap memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. Beberapa aktivitas farmakologis tumbuhan labu air diantaranya sebagai antihiperglikemia, antikanker, antihiperlipidemia, antidiabetes, antioksidan, antihipertensi, hepatoprotektif, dan kardioprotektif (Kumar et al., 2012; Nath et al., 2018; Roopan et al., 2016; Upaganlawar and Balaraman, 2011).
Aktivitas kardioprotektif yang dimiliki oleh labu air menunjukkan bahwa labu air dapat berperan untuk mencegah penyakit jantung koroner. Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau Coronary Heart Disease (CHD) adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan plak di dalam arteri koroner yang mensuplai oksigen ke otot jantung  (Ghani, Susilawati and Novriani, 2016). Faktor risiko penderita penyakit jantung koroner salah satunya berkaitan dengan hipertensi, diabetes dan hiperlipidemia  (Heart UK - The Cholesterol Charity, 2014). Hipertensi berbahaya bagi arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.  Hipertensi umumnya menurun pada keluarga, namun dapat dipengaruhi juga oleh gaya hidup. Aktivitas antihiperlipidemia, antihipertensi, dan antidiabetes yang dimiliki oleh labu air juga berperan untuk mencegah terjadinya hiperglikemia, hipertensi, dan diabetes yang berkaitan erat dengan terjadinya penyakit jantung.
Labu air memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Mengonsumsi labu air diharapkan dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner. Umumnya labu air dikonsumsi sebagai sayuran, namun tidak semua orang menyukainya. Labu air dapat diolah menjadi makanan sehat yang enak dikonsumsi, contohnya kolak labu air, pudding, dan permen labu air. Olahan tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsi labu air sebagai salah satu tanaman yang menyehatkan tubuh.