Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tumpah

21 Juni 2014   22:12 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:53 12 0
muncul dipermukaan lalu tenggelam lagi

tiba dipersimpangan ternyata daun sudah basah

tak berpayung akhirnya tertumpah juga

awas itu kangkung bukan lembayung

bangun jangan mengigau disiang bolong

langit sudah memerah

ambilah segelas air terserah mau kau warnai apa

hitam atau putih

asalkan iramanya selalu ada

suara yang monoton tak beraturan

seperti musik

biar saja daripada mendengar suara dengkuranmu tadi malam

mengusik telingaku

seperti irama katak sawah bersenandung hujan

hey..kemana dia melompat?

ah..malamku sepi lagi gitarku juga

sudahlah...

mungkin dia akan datang lagi saat gerimis menghabiskan isi pada semangkuk mie

daun itu bergerak lagi

dan tumpah lagi

ditempat kering ditepian kotak besar yang tergenang

ha ha ha... aku tertawa atau menangis?

biar saja sebab ada dia yang lelah disana menunggu hujan dan iramanya

* * *

dalam diam ada yang terdiam sangat dalam

melamun senada rintiknya dipelataran

apa maksud dan isi tulisan ini?

tanyaku dalam diam

dan daun itu bergerak lagi

ada sosok terengah-engah terlalu lelah

meraup sesuatu yang tertumpah

kasian dia sudah lelah

jangan bermuram

tak selamanya malam itu kelam, hitam dan kejam

ada bulan yang jadi temaram

sampai gerimis kembali menyiram suaranya yang timbul tenggelam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun