Apa kabar langit yang kian kelabu
Masihkah kau ingat namaku dan namanya yang pernah ku tulis di punggung gelapmu.Â
Kini aku dan dia berada di belahan yang berbeda
Hanya ada harap harap doa agar sang kuasa kembali mempertemukan cinta
Perjalanan ini kian terasa berat
Lukisan lukisan kaca tak beraturan di lengan
Terkadang rasa sakit pun ku tepiskan
Aku rindu sendu matanya
Aku rindu lembut belainya
Aku rindu tatapan dinginnya
Aku rindu kesemua yang ada padanya
Memang aku tak memuja
Namun aku hanya ingin selalu berada di sisinyaÂ
Dengannya aku mampu tepiskan luka
Dengannya aku mampu uraikan tawa