Ical yang bagaikan banteng terluka itu pun tenaganya semakin lemah. Lalu ia berteriak histeris, meminta kawan dan lawannya berhenti menyayatnya. “Save my soul”, demikian teriakan SOS Ical yang sayup-sayup terdengar. Ia rela menjilat ludahnya ‘mendukung pemerintah, setuju Munaslub dan bersedia tak maju lagi memperebutkan posisis ketua umum di Golkar’. Namun Ical tetap menyimpan daya jimatnya lewat penguatan Dewan Pertimbangan Partai dimana ia mau menjadi ketuanya.
KEMBALI KE ARTIKEL