Mendekati kuartal terakhir di tahun 2020, sejumlah Negara melaporkan terjadinya krisis Ekonomi seperti Negara maju yaitu Jerman, Prancis, hingga Amerika Serikat juga mengalami dampak dari Virus corona ini, dan apakah negara kita yang berkembang ini mampu menghadapi krisis Ekonomi?
Dampak krisis Ekonomi ini bukan dalam jangka waktu yang pendek sebulan atau dua bulan namun dampak krisis ekonomi ini berjangka sampai pada sekarang ini.
Menurut Forbes, resesi ekomomi bisa terjadi karena terjadi saat produk domestik bruto (PDB) menunjukan aka negatif, yang mengakibatkan angka pengangguran, penurunan penjulan ritel, serta penurunan pedapat dalam jangka waktu lama.
Sedangkan ekonomi yang dibilang sehat adalah ekomomi yang terus berkembang tanpa adanya penurunan dari waktu-kewaktu, namun dalam keadaan seperti ini yang mana terdapat virus yang menghambat kinerja manusia maka sektor ekomomi dinia pun menurun dalam jangka waktu yang lama.
Di Indonesia sediripun tingkat pengagguran masyarakat itu menaik dikarenakan adanya PHK (pemberhentian karyawan), buruh dan masih banyak yang lain. Karena dampak dari corona ini yang membatasi karyawan dalam sebuah perusahaan atau PT.
Dan tak dipungkiri bahwa negara seperti Jerman sediri yang bisa dibilang negara maju pun merasakan dampak dari penurunan perekonomian negara, apalagi di negara kita, Negara Indonesia.
Namun negara Indonesia berpeluang lolos dalam resesi ekonomi namun kesempatan itu sangatlah kescil mengingat keadaan ekonomi masih belum stabil, namun adanya upaya pemerintah untuk mengambil langkah untuk mendorong pengebalian ekonomi untuk kembali ke pertumbuhan ekonomi yang sangat positif.