Sinta manggut-manggut paham, "Pantas dia hilir-mudik komplek kita tiap sekali seminggu. Ternyata cek up ke Kasih Ibu to?"
"Aku hanya takut Willi kecewa, Sin."
Kali ini topiknya kian hot, para pendengar yang budiman pun tak sabar menunggu kisah selanjutnya.
Mata Nana menerawang ke langit-langit lantas menyambung ceritanya, "Aku tak lupa juga tatapan bedanya pada Tuan Burak saat di restoran siap saji, begitu lekat, begitu dalam, dan ugh! Sangat teduh."
Lagi-lagi Sinta manggut-manggut.
"Lama-lama otakmu soak jika membayangkan Burak Karem," celetuk Taste Merlin seraya menutup kresek berisi arang lalu berjalan melitasi keduanya."