Entah bagaimana nasib lulusan sarjana jika tidak mampu menggunakan akal sehatnya ketika menghadapi berbagai permasalahan pragmatis. Andaikata kelak menduduki jabatan publik, apakah mereka dibiarkan mengacu pada pola pikir yang sesat? Disadari atau tidak, kesesatan berpikir niscaya menjadi muara pikiran-pikiran koruptif.
KEMBALI KE ARTIKEL