Perkembangan kehidupan religius dari zaman prasejarah Paleolithik, Mesolithik, Megalithik, Neolithik sampai modern tampak jelas berdasarkan fakta-fakta arkeologi dan antropologi - Tuhan Alam yang serba terbatas oleh pemuja batu sampai dengan Tuhan Sejarah oleh para penyembah buku. Keterbatasan Tuhan Alam dimaknai dalam hubungan spiritual terhadap tumbuhan, binatang, dan benda-benda gaib (dinamisme dan animisme). Semakin maju cara berpikir manusia, semakin ia menggambarkan Tuhan serupa dirinya – politheisme dan monotheisme. Manusia mulai mengenal entitas dirinya yang transenden, dan merasakan kebutuhan yang tidak disediakan oleh alam, seperti ilmu pengetahuan, sistem nilai, dan bahasa. Lambat laun Tuhan Sejarah lahir ketika manusia telah mengerti aksara. Tuhan Sejarah dapat menyampaikan riwayat historis/hikayat yang bisa dibaca, dan mengajarkan kebaikan.
KEMBALI KE ARTIKEL