Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Hujan Panjang dan Segelas Kopi

21 November 2011   06:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:24 79 0
Semalaman tadi sangat sulit kurasakan untuk sekedar merasakan mimpi.
Sejenak aku terlelap, namun sejenak kemudian aku terbangun karena bening membasahi pipi.
Dan kemudian aku berusaha sekuat tenaga untuk terlelap kembali, karena malam nampaknya sudah sangat larut dan hampir menjelang Senin pagi.
Gelap dan lelap beriringan, dan sampailah pada hari ini.
Hari ini adalah hari Senin, seperti yang aku kisahkan tadi..
Terkadang imajinasi ini menuntunku untuk membayangkan bahwa ada yang namanya 'Wasit Hari', sehingga setiap kali matahari hendak terbit, aku bisa berdiskusi dengan sang 'Wasit Hari' untuk meminta sedikit perpanjangan waktu libur dan merasakan nikmatnya santai beristirahat.
"'Wasit Hari'?! Ahh, yang benar saja!", aku tersadar dari lamunanku sendiri.
Tanpa ada pilihan.. Tanpa ada opsi.. Setengah mati aku berusaha bangkit, dan menyemangati diri sendiri untuk menjalani hari ini.
Hari ini adalah hari Senin, seperti yang aku kisahkan tadi..
Sebuah hari yang diawali dengan cerahnya cahaya matahari, namun kemudian sekelebat menjelma menjadi hari yang begitu gelap, basah, dingin, dan lembab karena derasnya hujan yang membasahi muka bumi.
Bunyi 'tingtong!' sampai sebelas kali, beriringan dengan dinginnya udara yang menusuk sampai ke tulang secara bertubi-tubi.
Di siang yang lebih terlihat seperti sore hari ini, lalu kemudian ku racik dan ku seduh segelas kopi.
Pula racikan sebuah harapan agar sang kantuk dan dingin dapat dihadang secara bersamaan.
Namun.. Hujan rintik terus saja mengusik.
Dan kutengok segelas kopi tadi, tak terasa semakin surut dan semakin dangkal mendekati dasar gelas beling berwarna merah hati.
Sepertinya hujan hari ini akan panjang dan tak kunjung berhenti.
Sampai akhirnya segelas kopi tadi, tak bersisa dan hanya menjadi sebuah kenangan namun menjelma menjadi sebuah energi untuk menghadapi sisa hari.

Bandung, 21 November 2011
Sesaat setelah makan siang, di depan kantor, sambil menatap gerimis, dan menikmati segelas kopi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun