Hiruk pikuk suara saling bersahut menggema dalam auditorium sukses buat diri para pemain makin gugup. Disana nanti aku akan berdiri memperjuangkan sebuah mendali. Ku telungsuri seisi auditorium dari barat hingga barat kembali mencari sosok berharga dalam hidupku. Jantungku semakin berbugur kencang saat tak temukan sosok pria tua yang membesarkan ku. Sebuah tepukan dibahu ku berhasil memecahkan pikiran yang kalut mengalihkan fokus ku saat mencari kehadiran kakek.
KEMBALI KE ARTIKEL