Pada skala Nasional, kita baru saja menjadi saksi atas kemenangan Pasangan Joko Widodo yang lebih popular dengan panggilan Jakowi & Basuki Tjahaja Purnama yang lebih dikenal dengan panggilan Ahok. Mereka sebagai Gubenur dan wakilnya untuk memimpin Jakarta, ibukota Republik Indonesia.Sedangkan pada skala Internasional, kita menyaksikan Presiden Obama kembali terpilih sebagai pemimpin Negara Amerika.
Kedudukan sebagai pemimpin banyak diminati, sebuah jabatan yang menjanjikan banyak hal pada penjabatnya. Sayangnya tidak semua orang mampu menjadi pemimpin. Banyak orang yang hanya bisa jadi pemimpi yang tidak mampu memimpin.! Jangankan memimpin orang lain, memimpin jiwanya sendiri juga masih tidak mampu.
Memimpin sebuah organisasi, baik dalam kontek perusahaan ataupun politik, ketika dalam tahap membangun dalam lingkup pimpinannya, seorang pemimpin harus sadar, dia bukan memimpin kumpulan mesin canggih, tetapi yang dipimpinnya adalah sekumpulan manusia yang terdiri dari berbagai karakter dan keahlian. Seorang pemimpin, bukan hanya loyalitas pada apa yang dipimpin, tetapi harus mampu menerima kenyataan jika dia gagal memimpin orang lain, bahkan mungkin memimpin jiwanya.
Apa yang menjadi difinisi seorang Pemimpin yang membuat seseorang bisa diakui oleh anggota tim yang dipimpinnya, dialah yang mempunya ciri-ciri sebagai berikut :
·Mempunyai rasa percaya diri yang kuat.
·Mampu membangun semangat anggota tim untuk keluar dari frustasi kegagalan.
·Punya gaya memimpin yang orsinil, bukan meniru gaya orang lain.
·Melibatkan anggota timnya dalam membuat keputusan, dan tetap tanggung jawab.
·Seorang yang punya instusi yang mampu membaca situasi kondisi, kapan dia membiarkantim yang dipimpinannya untuk berdemokrasi, dan kapan secara tegas mengharuskan timnya untuk konsisten dalam menjalankan keputusan yang sudah diambil.
·Dia mampu memberi kepercayaan dan berkeyakinan bahwa tim kerjanya mampu untuk bekerja dengan lebih baik, dari waktu ke waktu.
Banyak gaya pemimpin yang bisa kita lihat, dan bisa diambil sisi baiknya dan sisi buruknya kita pelajari untuk hindarkan diri dari kegagalan memimpin, salah satu hal yang paling dasar, seorang pemimpin harus mampu menciptakan iklim keharmonisan antara rekan kerja. Sayangnya banyak pemimpin tanpa sadar, memciptakan. Suasana keruh sebagai contoh: