"Seks dan cinta adalah dua hal yang berbeda. Namun, kedua hal ini bisa bersatu menjadi hal yang sakral jika merupakan kesatuan batin dari pasangan suami-istri. Jika hanya seorang saja yang berharap mendapatkan cinta dengan memberikan seks, pihak lain akan mendapatkan seksnya, tetapi belum tentu mau memberi cintanya dengan tulus"
berhubungan seks bukan sekadar kegiatan fisik yang dilakukan secara sembarangan atau mau dengan siapa saja. "Akan tetapi, lakukanlah kegiatan seks sebagai wujud penyatuan energi batin bersama pasangan, dan mengubah energi tersebut sebagai sumber kekuatan yang akan memperbarui tiap sel yang ada di tubuh kita"
seks juga memiliki kekuatan yang justru dapat merusak dan menghancurkan seseorang apabila dilakukan dengan sembarangan. Misalnya, dalam kasus sepasang kekasih yang sedang berpacaran, tanpa sadar ada benih yang bertumbuh menjadi janin, ketika tersadar dan meminta tanggung jawab kita sebagai pelaku hubungan seks, maka jiwa kita terguncang.
Begitu dashyatnya sampai bisa gelap mata, karena pacar yang hamil merengek terus minta dinikahi, sementara tanggungan hidup saja masih dibiayai orang tua, akhirnya melenyapkan nyawa sang pacar, menjadi pilihan akhir, hal inilah yang harus diperhatikan oleh anak muda dan para ortu, agar seks pranikah jangan membawa korban.
Kenikmatan seks itu semata adalah pengendalian diri, jika kita mampu mengendalikan diri, sepasang suami istri yang saling mencintai mampu menikmati kehidupan seks jarak jauhnya, mereka orgasme batin,tentu berbeda antara orgasme fisik.
