Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Jika Kata-kata Sudah Berubah Menjadi "Senjata"

27 Desember 2010   08:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 414 3
Kita bertengkar, sebenarnya yang terjadi adalah kita tidak puas dengan keadaan yang terjadi, terlepas ketidakpuasan tersebut berasal dari ego masing-masing pihak atau dari situasi yang terjadi. Namun, apa pun asal mula pertengkaran itu terjadi, sebaiknya bertengkar dimaksud untuk memberi solusi dari apa yang membuat terjadinya suatu pertengkaran. Dan kita fokus kepada masalahnya, jika masalahnya dembam pribadi, ya fokus aja sama pribadi yang membuat kita jengkel bukan menjalar mengait pribadi lain untuk ikutan GR (Gelo Rasa) Umumnya jika kita bertengkar, bukan solusi untuk membereskan masalah yang kita ajukan dalam kancah pertengkaran, tetapi malah membuat masalah baru dengan tekanan dan sumpah serapah yang saling menyakitkan. Kebanyakan problem dalam relasi umumnya karena komunikasi yang terhanyut dengan liar, terutama waktu kita dalam keadaan bertengkar. Kata demi kata yang seharusnya tidak keluar menjadi begitu bebas meluncur melukai pasangan bertengkar kita, jadi semakin kita ngobral kata, makin banyak terima balik kata demi kata. Seandainya pertengkaran selesai dan kita kembali membina hubungan manis, kita bisa melupakan situasi panas dalam ajang pertengkaran yang sudah selesai. Tetapi kata-kata yang melukai batin sulit untuk ikut dihilangkan dari lubuk hati, nah inilah cikal bakal dendam baru yang akan merusak jiwa kita. Semoga dunia bisa lebih damai, mulailah hilangkan rasa sakit hati, dendam, jengkel, iri, sebab urusan kejahatan orang lain dalam bentuk apapun bukan hak manusia untuk menghukum, biarlah hukum alam, hukum Tuhan, hukum dewa dewi dan semua yang berkuasa di langit dan bumi yang akan berhitungan, tugas kita hiduplah dengan sebaik-baiknya yang bisa kita buat. salam bahagia untuk semua, LH

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun