Preman menjadi figur yang selalu ditemukan dalam sejarah Indonesia, ikut mewarnai retakan-retakan historis negari ini.. Premanisme bukan merupakan barang baru di Indonesia, melainkan sudah mengurat berakar dalam masyarakat Indoensia. Ia telah lahir sejak pada periode klasik yakni zaman kerajaan-kerajaan hingga periode sekarang. Dulu biasanya mereka masih melakukan praktik kekerasan konvesional dan tradisional dengan dilakukan oleh perorangan atau kelompok kecil namun sekarang preman atau jawara di Banten, jago di Jawa Timur, blater di Madura dan sebagainya berwujud mengatasnamakan organisasi masyarakat yang bisa beradaptasi dan berdampingan dengan negara. Menjelaskan preman pada masa reformasi tidak bisa dipahami merunut pada sejarah preman dan hubungannya pada masa Orde Baru. Kekerasan cenderung sangat rentan sekali terjadi, ditambah terbukanya ruang publik, kebebasan dan terebntuknya organisasi dikalangan sipil tidak selalu berkorelasi dengan tiadanya kekerasan, adanya tindak kekerasan dengan dalih pengamanan yang dilakukan oleh kalangan vigilante dan kuasa jalanan yang terorganisir menunjukan transformasi praktik premanisme dengan logika yang lebih mengarah kepada paradigma kepentingan politis juga dalam ranah pragmatis melalui konsepsi “jatah preman.
KEMBALI KE ARTIKEL