Angin malam yang dingin berhembus melawan arus putaran roda motorku. Dinginnya dapat kurasakan hingga menembus rusukku. Sambil mengendarai motorku kuseruput sedikit demi sedikit cairan obat herbal anti masuk angin yang menempel di bibirku. Aku pantang sakit mamen! Ujarku dalam hati menyemangati diri sendiri. Malam ini pukul setengah sebelas dan jalanan sudah mulai sepi. Tubuhku sejak pagi sudah mulai meriang disko entah lantaran kondisi yang kurang fit atau sugesti sakit yang terlampau kuat.