Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Subsidi Tetap Solar Rp. 1000,-‏

5 Januari 2015   16:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:47 50 0
Pertama saya ingin ucapkan selamat tahun baru 2015, semoga kita semua diberikan kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan. Tentunya setelah liburan kita mempunyai semangat baru untuk menghadapi tahun ini. Seperti yang kita tahu tahun ini adalah tahun penuh tantangan karena akan berlaku MAE, dengan adanya ini maka akan lebih banyak kesempatan berdatangan tinggal bagaimana kita meng-capture kesempatan kesempatan yang datang nantinya. keadaan ekonomi in general kita cukup optimis karena di tahun ini Presiden Jokowi berkomitmen untuk menyelsaikan segala tender maksimal pada bulan maret tahun ini sehingga anggaran bisa turun maksimal pada kuartal kedua tahun ini. Kita semua harapkan effek dari uang pemerintah ini akan dirasakan pada kuartal ketiga di tahun 2015. Anggaran ini akan memberikan stimulus sehingga pertumbuhan ekonomi bisa membaik.

Issue pertama di tahun ini adalah biaya solar dengan subsidi tetap Rp.1000,- per liter sedangkan bensin tidak ada subsidi. Hal ini akan cukup membingunkan pelaku pasar pada awalnya tapi akan memberikan kebiasaan baru. Lucu sekali jika semua harga ikut naik karena kenaikan BBM tapi memang itu tradisi yang kita bangun sejak lama. Biaya transport tidak bisa berubah kecuali ada kenaikan harga BBM. Komponen transport itu tidak hanya BBM dan mau tidak mau komponen ini tiap tahunya harus ada adjustment. sebagai contoh biaya truck yang tiap 10 tahun menjadi 2 kali lipat, demikian juga dengan biaya sparepart, biaya tol dan biaya lainnya. Minimal kita memiliki satu acuan yang namanya inflasi. Inflasi ini merupakan tanggung jawab pemerintah untuk mengontrol. Inflasi yang rendah maka harga pada umumnya tidak akan naik banyak, akan tetapi jika inflasi tinggi maka harga2 pada umumnya ikut naik. Komponen2 selain BBM ini harus ada mekanisme penyesuaian karena jika tidak harga harga akan semua ikut naik karena BBM. Contoh mekanisme penyesuaian adalah Bidding karena Transport bidding ini akan meng-capture dan mengunci harga di luar BBM setiap tahunnya. Tidak perlu kuatir harga naik karena bidding juga akan meng-capture effisiensi yang dimiliki oleh Transporter.

Ketika ada mekanisme penyesuaian harga di luar BBM baru kita bicara mengenai BBM saja. komponen BBM saja di trucking itu berkisar di kisaran 30-40 persen tergantung berat muatan. Otomatis dengan muatan yang lebih berat konsumsi BBM akan lebih tinggi dari muatan yang ringan. Jika ini dipenuhi kita bisa buat sekema Fuel Surcharge. sebagai contoh

Range Harga

Presentasi Kenaikan

4000 – 5000 - ...%
5000 – 6000 - ...%
6000 – 7000 - ...%
7000 – 8000 0 %
8000 – 9000 … %
9000 – 10000 … %
10000 - 11000 ... %
Fuel surcharge ini berlaku independen dari harga Pokok yang di biddingkan tadi. Jika ada penurunan maka bisa dibuatkan invoice pengurangan harga sekian persen dan dipotongkan ke tagihan. Jika ada kenaikan harga maka akan ada additional PO untuk mengcover kenaikan harga tadi sebagai contoh. Oleh karena itu yang harus kita sepakati bersama adalah komponen fuel di dalam transport cost dan tabel presentase kenaikan. sehingga tiap kali ada fuel adjustment kita tidak perlu berunding lagi. Kita tahu bahwa perundingan BBM itu selain memakan waktu yang lama juga biaya yang tidak sedikit selain itu tidak ada kepastian dalam berusaha.

Perlu diketahui bahwa solar ini sifatnya politis salah satunya karena konflik antara Rusia dan Ukrania. Ekonomi Rusia sekarang terpuruk dan mata uangnya di devaluasi karena penurunan harga BBM ini. Selain itu juga berkat penemuan shale gas dan shale oil di Amerika. Sejak penemuan ini maka penggunaan shale oil dan gas meningkat tajam sejak 2010-2011 sampai sekarang. Karena ini Amerika yang dulunya importir sekarang menjadi exporter minyak menyebabkan oversupply minyak. Tidak ada bisnis yang mau rugi selamanya, segala sesuatunya tidak akan turun selamanya suatu saat akan naik kembali. Oleh karena itu dengan adanya fixed subsidi harga akan floating mengikuti market maka segera mungkin kita harus membiasakan dengan pola bisnis baru.

Rgd,
Kyat
http://www.facebook.com/kyatmajalookman
http://www.facebook.com/CV.LookmanDjaja
http://www.facebook.com/APTRINDO
http://twitter.com/kyatmaja
http://id.linkedin.com/in/kyatmaja/

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun