Pada malam 16 Agustus Sukarno dan Hatta telah berada di rumah Maeda merancang teks naskah pidato. Para pemuda menginginkan bahasa yang dramatis dan berapi-api tetapi untuk menjaga perasaan pihak Jepang atau mendorong terjadinya kekerasan, maka disetujuilah suatu pernyataan yang sejuk dan bersahaja yang dirancang Sukarno. - Dalam Sejarah Indonesia Modern (Ricklefs, 2010:427)
KEMBALI KE ARTIKEL