malam yang kelam bertanya kepada cakrawala, kepada gelap, kepada dunia
dan siang yang terang diamdiam mencari jawaban
di kesibukan, di keramaian bahkan di sudutsudut kebisingan
siapa si mata teduh yang mampu membuat rasaku bahagia tak berkesudahan?
hingga mengantar puisipuisiku mengalir ke muara jiwajiwa di sebuah kehidupan
bagaimana aku memberi gambaran?
ketika menatapnya saja, hatiku degdegan
bagaimana aku menjelaskan
karena dia tak terurai sekalipun dengan ribuan kalimat yang berjejeran
yang kutahu aku merindunya di setiap kedipan menit yang berjalan
dia misteri
yang membuat hatiku berseri
dia istimewa
membuat puisipuisiku bernyawa
:kusayang dia, tanpa perlu kutahu kenapa?
Baojhong, 1-1-11