Aroma tanah kering tersiram terasa
Secangkir kopi setia diatas meja
Sebatang rokok terdiam seribu basa
Hayut dalam fikiran malam
Menjelajah dalam asa  kelam
Bayang raut wajahmu dalam diam
Sirnakan rasa penuh lebam
Entah malam keberapa
Dalam tidurku hadir sang puja
Seperti biasa tanpa kata
Hanya sorot mata pancarkan asa
Entah malam keberapa
Mimpi indahku penuh pesona
Wanita pujaan hadir menggoda
Terdiam ku hanya menatapnya
Entah malam keberapa
Terbangun tak berdaya
Kenang malam mempesona
Hadirnya sungguh luar biasa
Akan kah malam-malam kan demkian
Sementara raga tak sendirian
Aq terdiam menanti jawaban
Entah sampai kapan kan kau berikan.