Saat menatap lukisan membisu
Berdua bersama kekasih baru
Pantas saja jalurku terbelenggu
Jujurnya cermin berbingkai kayu
Kini kusam berdebu jatuh retak seribu
Kau lari membisu
Bertemu pujangga baru
Barisan bait rindumu
Kau tulis disetiap waktu
Semua hanyalah palsu
Lupa diri akan lingkaran di jemarimu
Kau tancapkan sembilu
Terasa sakitnya di setiap waktu
Kau banggakan pujaan barumu
Seakan menutup cerita lalu
Tak perlu cermin berbingkai kayu
Kini telah retak seribu
Kau telah retakkan itu
Hingga hatiku kembali meragu