Selain ke Swedia, ke Jerman adalah tujuan wisata paling gampang untuk kami yang tinggal di Denmark. Apalagi Hamburg, yang istilah Jawanya "tinggal ngesot". Kota di utara Jerman ini sebenarnya sangat mirip dengan kota kediaman saya di Kopenhagen. Iklimnya mirip, cuacanya pun mirip. Berangin dingin, dengan langit yang biasanya berwarna abu2, tentunya karena kedua kota ini sama2 kota pelabuhan, dekat perairan yang bikin cuacanya bikin meriang. Saya sendiri sudah beberapa kali ke Hamburg. Dari Kopenhagen cukuplah naik kereta selama 4.5 jam saja. Harga tiketnya pun murah, sudah beberapa kali DSB (PJKA-nya Denmark) dan DB (PJKA-nya Jerman) ada tiket promo yang super murah. Saya sendiri lebih menyukai perjalanan lewat kereta karena toh Hamburg dan Kopenhagen terlalu dekat untuk naik pesawat. Jika naiknya dari Kopenhagen, kereta ini akan di seberangkan oleh ferry (keretanya masuk di dalam ferry) dari Rødby (ujung selatan Denmark) ke Puttgarden (pelabuhan di utara Jerman), dari situ kereta akan melanjutkan perjalanannya di tanah Jerman melalui Oldenburg, Lübeck dan akhirnya berhenti di Hamburg. Kebetulan kemaren, saya dan suami mengunjungi Christmas market di Hamburg yang ada dimana2 dan luar biasa cantik. Barang yang dijual sebenarnya hanya begitu2 saja, barang kerajinan atau dekorasi natal, juga barang2 perlengkapan musim dingin. Mirip pasar kaget sebenarnya. Berhubung kami perginya tanggal 21-23 Desember, orang2 pada memenuhi jalan2 dan pertokoan pas hari Sabtu tanggal 22 tersebut. Alasannya? Kesempatan terakhir untuk membeli kado natal untuk keluarga dan teman sebelum toko2 pada tutup hari Minggu. Jalan2 juga membludak dengan orang, lengkap dengan salju yang datang paginya dan temperatur plus sore hari nya bikin jalanan makin becek. Berhubung tangan saya dingin jika ingin memotret (harus lepas sarung tangan) jadi agak malas lah memotret suasana pasar natal di depan Rathaus (Balaikota) dan sepanjang pinggiran danau Alster. Kami berdua kebetulan penggemar jazz, jadi waktu di Hamburg ini disempatkan untuk mengunjung klub jazz lokal yang bernama
Cotton Club di Alter Steinweg. Malam pertama kami menonton grup jazz-swing band yang anggotanya lumayan muda2 bernama Shreveport Rhythm, mereka memainkan musik2 jazz "klasik" dari tahun 20-30an, sementara esok malamnya, yang main adalah grup jazz kawakan Papa Tom's Lamentation Jazz Band (dua2nya lokal) yang sudah main puluhan tahun. Papa Tom's band ini kebetulan sudah pensiun dan hanya main satu malam dalam setahun, jadi kami cukup beruntung bisa melihat pemusik kawakan2 ini beraksi. Semoga lain kali kami ke Hamburg bisa jalan2, syoping2 dan menyaksikan musisi2 jazz lokal beraksi lagi. PS: Semua foto adalah milik pribadi. Mohon minta ijin bila akan menggunakan.
KEMBALI KE ARTIKEL