Sabtu dan Minggu barangkali adalah hari yang paling ditunggu oleh anak dan istri kita, namun kita tak jarang tidak pernah menyadari itu.
Sebagai seorang yang berkerja di BUMN Jasa, dan berada di unit Corporate Communication , tentunya alat komunikasi menjadi satu hal yang sangat penting dan seakan akan berfungsi sebagai nyawa kedua.., namun kita tak sadar bahwa benda itu telah mengambil sebagian dari keceriaan di dalam rumah tangga kita.
Sabtu dan Minggu kemarin menjadi prahara sekaligus anugrah bagi saya dan keluarga kami terjadi.
Seperti biasa setiap bangun pagi ataupun malam hari telpon pintar dan android milikku selalu jadi benda pertama yang aku cari, untuk mengetahui berbagai laporan yg masuk ataupun jika ada komplain dan perintah dari atasanku.
Tapi pagi ini aku dibuat sibuk mencari dua alat komunikasi canggih itu, hingga aku tak sadar waktu Sholat subuhpun nyaris terlewatkan karena sibuk mencari benda tersebut.
Semua orang menjadi sasaran pelampiasan kekesalanku, anak-anak, istri dan semua yang ada dirumah terkena imbasnya hingga seisi rumahpun berantakan aku bongkar namun tetap saja benda itu tak kutemukan.
Tak terasa lebih 3 jam aku mencari alat komunikasiku tersebut hingga akhirnya aku pasrah dan menyerah, walaupun selalu masih mencoba mengingat dan mencari keberadaan alat tersebut.
Akupun berencana untuk membeli alat komunikasi baru untuk mengganti yang hilang, namun sebelumnya aku habiskan waktuku untuk bermain dengan anak-anakku, sisulung yang SMP kelas 1 dan yang kedua kelas 1 SD.
Kami hari sabtu itu bermain berbagai hal dari bersih bersih rumah hingga mencuci mobil dan bermain lari larian ditaman depan rumah hingga lelahpun tiba.
Malam minggu itu aku habiskan dengan mengajak anak-anak dan istriku , jalan jalan keliling kota, ya hanya jalan-jalan tanpa mampir ke restauran manapun seperti yg sering kami lakukan, kami bercanda tertawa dan berteriak teriak didalam mobil dengan sesuka hati kami.... betul betul ramai dan menggembirakan.
Minggu aku harus piket, dan dengan terpaksa aku membawa HP istriku, dan sekembalinya kerumah aku disodori kembang api dan petasan oleh anakku yg masih SD kelas 1, Akupun menyambut ajakan mainnya karena yakin tak akan ada satupun telpon yg masuk ke HP istriku untuk aku, dan akupun terbebas dari kesibukan kantor sementara :) .
Hingga malam hari kami masih asik bermain dan sekedar duduk-duduk diteras lantai atas rumah kami sambil ngobrol dan menikmati malam, hingga aku peluk satu satu anakku dan aku antarkan mereka tidur seperti kebiasaan yang aku lakukan dulu beberapa tahun yang lalu..
Pagi ini saat berangkat ke kantor aku membuka laci mobilku hendak mengambil, kacamata karena cahaya matahari mulai mengganggu pandangan mataku saat mengemudi..
Betapa kagetnya aku menemukan kedua gadget ku berada didalam nya, padahal aku sudah sangat yakin aku telah mencari ini kemarin....
Namun yang lebih membuat aku terkejut adalah ketika di atasnya tertempel selembar kertas bertuliskan tulisan tangan anakku yang masih SD berbunyi " akhirnya Papah punya aku, Trimakasih ya Allah, seneng rasanya" diakhiri dengan gambar wajah yg tersenyum :)..
Ya Allah, betapa tersentaknya aku seakan-akan aku ditampar sekeras - kerasnya oleh kebodohan ku, mengabaikan mereka yang menjadi tanggungjawabku , sehingga anak-anakku harus bersandiwara demi mencari perhatianku....
Nak, maafkan Papah ya, libur dan bercerita tetap menjadi hak kalian bukan hak kantor atau siapapun...
Terimakasih cantik....