Seandainya kongres PSSI pada tgl 20 mei kemaren tidak gagal karena ngototnya K78, saya sangat yakin, PSSI akan jatuh kembali ke tangan kelompok ini. Bila itu terjadi, maka akan dimulai kembali penggerogotan terhadap APBD, akan dimulai lagi pengkhianatan dan penzaliman terhadap kaum papa yg jelas lebih membutuhkan dana ini lewat program pembangunan dan kesejahteraan di pemerintah daerah masing-masing. Bayangkan, ratusan miliar pertahun duit APBD yg dipakai buat menggulirkan kompetisi, terbuang sia2 tanpa ada prestasi secuilpun. Alih-alih menuju pentas dunia untuk level regional saja kita babak belur. meskipun Tahun depan, penggunaan APBD untuk sepakbola sudah tidak diperbolehkan lagi melalui permendagri no 1, tapi siapa yg bisa menjamin pelaksanaannya akan mulus..karena kelompok ini selalu punya cara untuk mengakali pemerintah.
K78 yg dianggap perusak kongres, memalukan bangsa bahkan lebih "serem" lagi sebagai teroris sepakbola, tapi di sisi lain, terlepas dari motif di balik kengototan itu, K78 pantas diberi ucapan terima kasih.....ucapan terima kasih dari 30 juta rakyat Indonesia yg hidup di bawah garis kemiskinan yg bahkan selama ini tidak pernah tahu bahwa uang yg seharusnya merupakan hak mereka telah dipakai untuk hal lain yang bukan pada tempatnya. Jika disuspendnya PSSi dianggap dapat mengorbankan kepentingan besar bangsa maka menyelamatkan APBD dari penggerogotan untuk kemudian digunakan sesuai dengan peruntukannya adalah demi kepentingan maha besar bangsa. Mereka, kaum papa itu, hanya bisa pasrah, namun kita tentu mengerti dan belum kehilangan nurani, berbuatlah, walau hanya dengan tulisan bukan untuk mengubah dunia, juga bukan untuk menjadi pahlawan kesiangan namun untuk membantu mereka agar dapat memperoleh haknya kembali....