Tentu permasalahan ini jadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan Joko Widodo dan kawan-kawan. Berbagai cara dan upaya bagi orang sekeliling istana berputar otak agar krisis tersebut tidak berdampak besar terhadap rakyat Indonesia, khususnya kelas menangah ke bawah.
Sebut saja bantuan berupa subsidi gaji bagi pekerja dengan pendapatan di bawah Rp 5 juta. Menurut wacana yang berkembang ke publik, bantuan ini akan segera dicairkan oleh pemerintah.
Perlu diingat, bantuan seperti ini sudah lebih dulu dilakukan oleh Presiden ke 6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Tepatnya di saat tanah air dilanda krisis ekonomi pada tahun 2009 silam dengan program Bantuan Langsung Tunai atau BLT. BLT diperuntukan bagi mereka yang berpenghasilan jauh dari kata cukup alias miskin.
Sudah seharusnya, Presiden Jokowi belajar dari Presiden SBY soal bantuan tunai langsung agar terkontribusi dengan baik. Tidak asal beri tanpa mengetahui ke mana bantuan itu disebar. Lagi-lagi yang menderita rakyat miskin. Karena bantuan tersebut salah sasaran, yang menerima malah orang mampu atau berkecukupan.
Bila kita lihat bantuan subsidi yang telah digelontorkan bagi UMKM masih kurang maksimal penyebarannya. Bantuan yang bersifat produktif tersebut digadang-gadangkan sebanyak 12 juta pelaku usaha akan menerima uang tunai sejumlah Rp 2,4 juta.
Â
Ganjalan terbesarnya bagi pemerintah saat ini adalah berupa resesi kuartal ketiga. Di mana mata uang rupiah akan semakin turun. Terancam perekonomian tanah air semakin merosot.
Subsidi diberikan dengan tujuan menggerakkan perekonomian nasional. Harapannya penerima subsidi akan membelanjakan uangnya dan ekonomi bisa tidak terjerat atas resesi kuartal ketiga nanti.
Benar apa yang dikatakan oleh SBY pada perayaan Hari Ulang Tahun RI kemarin. Generasi muda memiliki tugas dan kewajiban membangun tanah air menjadi Negara maju di abad ke 21.
Yang pasti, apa yang prediksikan oleh SBY Negara Indonesia harus berbangga diri karena menjadi salah satu Negara terbesar di Asia Tenggara. Begitu juga ekonominya yang masuk menjadi anggota G20 negara terbesar dunia.