Rangkaian kata di atas saya goreskan sebagai ungkapan kegalauan membaca laku dan pikir beberapa manusia yang masih "dendam dan benci" akan keterpilihan Presiden Jokowi. Dalam beberapa status FB dan juga berbagai tanggapan dalam media, jelas terlihat dan terbaca bahwa akibat Jokowi menjadi presiden, muncullah dosa baru yaitu dosa kebencian. Benci segala yang berbau Jokowi, segala gerak-gerik Bapak Presiden siap dijadikan sumber kebencian dengan aneka hujatan. Di mata para "Jokowi haters", keberadaan Jokowi adalah salah.
Aneh memang kalau kebencian yang dasyat akibat pilihan yang kalah mengakar kuat dalam diri kita. Kenapa harus sebegitu bencinya diri kita kalau toh hidup ini harus kita hidupi sendiri? Apa untungnya tulis status yang menjelek-jelekkan "Jokowi" trus kita ngakunya bergama?(Orang bergama koq hobinya dendam dan benci...). Mari saudara...walau sakit tuh disini...kita coba lihat sisi positif dari orang lain...ngga ada ruginya berpikir positif tentang orang yang dibenci untuk menjaga keharmonisan hati....Jangan ada benci...salam kompasiana...