Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Ketika Kepribadian Anak Berkembang

17 Desember 2010   03:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39 260 0
Kepribadian itu apa sih ?????

Kata kepribadian mungkin tidak asing lagi di telinga kita.kepribadian adalah sesuatu yang pasti dimiliki oleh setiap individu.cara berpikir dan berperilaku seseorang pastilah mencerminkan kepribadian orang tersebut. Maka dari itulah kepribadian seseorang yang satu dengan yang lainnya pastilah berbeda.Menurut Gordon W.Allport : Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Dinamis yang dimaksud adalah perilaku mungkin saja berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman. Seperti contoh awalnya seorang anak memiliki kepribadian yang baik,namun setelah ia bergaul dengan para preman jalanan,kepribadiannya akan berubah seperti preman pula.

Berdasarkan contoh di atas maka corak perilaku individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Jadi kepribadian merupakan suatu ciri atau karakteristik dari setiap individu. Kepribadian itu dapat terbentuk dari keadaan lingkungan dimana individu tinggal.

Karena kepribadian setiap individu berbeda-beda,maka muncullah jenis-jenis kepribadian. Menurut Hippocrates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi 4 golongan menurut keadaan zat cair yang ada dalam tubuh yaitu :

o Melancholicus (melankolis), yaitu orang yang banyak empedu hitamnya, sehingga orang yang bertipe ini akan bersikap murung, pesimistis dan menaruh rasa curiga.

o Sanguinicus (sanguinisi), yakni orang yang banyak darahnya, sehinggga orang bertipe ini akan menampakan wajah yang berseri seri, periang atu selalu gembira, dan bersikap optimistis.

o Flegmaticus (flegmatis), yaitu orang yang banyak lendirnya, orang yang bersifat seprti ini sifatnya lamban dan pemalas, wajahnya pucat, pesimis, pembawaannya tenang, pendiriannya tidak mudah berubah.

o Cholericus (koleris), yakni yang banyak empedu kuningnya, orang tipe ini penaik darah dan sulit mengendalikan diri, sifatnya garang dan agresif.

Teori-teori mengenai kepribadian

Ø Teori kepribadian psikoanalisis : Kepribadian menurut teori ini, dipengaruhi oleh tiga sistem yaitu id, ego, dan super ego.

Ø Teori sifat : Meurut teori ini kepribadian dapat mencerminkan sifat seseorang. Sifat itu dapat meliputi sifat kardinal, sifat sentral, sifat skunder, viscerotonia, somatotonia, dan cerebretonia.

Ø Teori behaviorisme : Kepribadian merupakan pengamatan yang sistematis, dan mempunyai latar belakang genetis yang unik. Dan kepribadian ini diperoleh melalui belajar. Belajar disini berarti bahwa penyebab tingkah laku bukan dari dirinya sendiri melainkan dari kedudukan seseorang di lingkungannya.

Ø Teori psikologi kognitif : Kepribadian manusia merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Ini berarti bahwa dalam kepribadian, antara aspek fisik dan aspek psikis tidak dapat dipisahkan.

John L Holland mengemukakan bahwa seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara kepribadian dan minat pekerjaan. Ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada manusia.

§ Tipe realistik : mengoperasikan mesin. Tipe seperti ini membutuhkan keterampilan, komunikasi, hubungan dengan orang lain, dan memiliki fisik yang kuat. Bidang karier yang cocok, yaitu perburuhan, pertanian, barber shop, dan konstruski.

§ Tipe intelektual/investigative : Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir daripada pelaku tindakan, senang menganalis, dan memahami sesuatu. Biasanya menghindari hubungan sosial yang akrab. Tipe ini cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti peneliti, ilmuwan, ahli matematika.

§ Tipe sosial : Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan dengan orang lain,namun mereka kurang dalam kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang sesuai, yaitu guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide, dan bartender.

§ Tipe konvensional : Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data dengan aturan tertentu. Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris, teller, filing, serta akuntan.

§ Tipe usaha/enterprising : Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau gagasan. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara atau agensi iklan.

§ Tipe artistik : Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih menyukai tugas-tugas yang memungkinkan dia mengekspresikan diri. Karier yang sesuai, yaitu sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, dan penulis.

Tingkat perkembangan kepribadian menurut Sigmund Freud

Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.

Menurut Freud, kepribadian seseorang akan terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun :

a. Tahap oral, Mouth rule (menghisap, menggigit, mengunyah), terdapat Lima mode pada tahap oral yang masing-masing membentuk suatu prototipe karakteristik kepribadian tertentu di kemudian hari, yaitu mode : mengambil, memeluk, menggigit, meludah dan membungkam.

b. Tahap anal (1-3 tahun), Akhir tahap oral bayi dianggap telah dapat membentuk kerangka kasar kepribadian, meliputi : sikap, mekanisme untuk memenuhi tuntutan id dan realita, dan ketertarikan pada suatu aktivitas atau objek. Kebutuhan menyangkut pemuasan anak terhadap kontrol mengenai hal-hal yang menyangkut anak.Terpenuhinya pemuasan anak dengan tidak berlebihan akan membentuk self control yang adekuat.

c. Tahap phalic (3-6tahun), Pada tahap ini kesenangan dan permasalahan berpusat sekitar alat kelamin. Stimulasi pada alat genital menimbulkan dorongan biologis, dorongan dikurangi timbul kepuasan. Permasalah yang timbul : oedipus compleks.

d. Tahap laten (6-12tahun), Periode lambat,desakan seksual mengendur.Sebaiknya digunakan untuk mencari keterampilan kognitif/pengetahuan dan mengasimilasi nilai-nilai budaya. Pada periode ini ego & superego terus dikembangkan.

e. Tahap genital (12-18tahun), Dorongan/impuls-impuls menguat lagi dengan drastis. Pecapaian ego ideal sudah tercapai pada tahap ini.

f. Tahap dewasa, yang terbagi dewasa awal, usia setengah baya dan usia senja.

Konsep psikolanalisis menekankan pada pengaruh masa lalu (masa kecil) terhadap perjalanan manusia.Dalam beberapa hal konsep ini sesuai dengan konsep pembinaan dini bagi anak-anak dalam pembentukan moral individual. keluarga harus dapat melatih dan membiasakan anak-anaknya agar dapat tumbuh berkembang sesuai dengan norma agama dan sosial. Norma-norma ini tidak bisa datang sendiri, akan tetapi melalui proses interaksi yang panjang dari dalam lingkungannya. Bila sebuah keluarga mampu memberikan bimbingan yang baik, maka kelak anak itu diharapkan akan tumbuh menjadi manusia yang baik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun