Profesor Wiratman, begitu kolega dan mahasiswa di kampus Ganesha-10 menyapanya dengan akrab, adalah icon Indonesia untuk berbagai bangunan baik berupa gedung pencakar langit, jembatan, simpang-susun, terowongan, bandara maupun pelabuhan laut. Gedung pencakar langit pertama di Indonesia yaitu Wisma Nusantara adalah karya monumental dari sudut pandang bangunan pencakar langit yang kuat terhadap gempa bumi. Strategi dan kiat yang digunakan telah menjadi acuan bahkan standar dalam pembangunan pencakar langit bukan hanya di tanah air melainkan juga di Jepang. Wisma Nusantara adalah “kelinci percobaan” Jepang untuk membangun gedung tinggi kuat melawan gempa. Wiratman muda adalah salah satu tokoh kunci dalam pembangunannya. Mahakarya lain adalah pembangunan simpang susun (fly-over) Jalan Casablanca dengan Jalan Sudirman, Jakarta. Pembangunan simpang susun ini menggunakan teknik hasil inovasi Prof Wiratman yang memungkinkan pembangunan dilaksanakan tanpa menutup arus lalu lintas yang super padat di jalan Sudirman. Impian terbesar yang ingin dijadikan kenyataan oleh Prof Wiratman adalah pembangunan Jembatan (gantung atau cable stayed bridge) Selat Sunda (JSS). Rentetan mahakarya ini yang menjadi pemicu munculnya sebutan-sebutan seperti Wiratman Ahli Beton, Wiratman Ahli Gempa, Wiratman Ahli Jembatan.
Bincang-bincang (talk-show) tentang JSS ini adalah salah satu acara dari rangkaian Momentum & Innovation 1960-2010 Prof Wiratman. Sandrina tentu musti bekerja keras memahami seluk beluk JSS agar sukses memandu acara. Penampilan fisik yang ramah dan sumringah hanya sebagian saja dari persayaratan sebagai pemandu acara. Namun ini baru memenuhi syarat perlu. Satu syarat penting lainnya yaitu syarat cukup tak mudah dipenuhi tanpa memahami dengan sekasama tema diskusi, pendalaman akan sosok Prof Wiratman sebagai tokoh sentral dan tidak kalah pentingnya adalah mengenali tiga insan yang diundang untuk meramaikan perbincangan. Ketiga yang terpilih adalah Bapak Frans S. Sunito, Direktur Utama Jasa Marga yang mantan mahasiswa Prof Wiratman, Prof Herlin yang Ketua Prodi Teknik Sipil ITB dan mantan asisten kuliah dan laboratirum Prof Wiratman dan Kusmayanto Kadiman yang berstatus penulis tamu di Kompasiana (NB.Jaka Sembung nih)
Menghangatkan Diskusi Dengan Peran Antagonis