Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

2 Jam Bersama Om Jay di Gubukku

24 Agustus 2012   01:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:23 256 5
Siapa yang tak kenal Pak Wijaya Kusumah atau akrab dengan panggilan Om Jay. Beliau seorang pendidik, trainer nasional, penulis buku, dan blogger aktif yang mantra saktinya berkata "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi". Kamis 23 Agustus 2012 sore, Om Jay berkunjung ke kediaman saya, sebuah kampung nan jauh dari kota. Saya tahu Omjay ada di Tasik ketika beliau memposting tulisan di Kompasiana dengan judul "Ada Apa Di Desa Taraju Tasikmalaya". Saya langsung inbox beliau agar berkenan mampir ke gubuk saya, saya telpon juga via handphone dan ngobrol seputar aktifitas Omjay di Tasikmalaya. Ternyata beliau sedang mudik dengan keluarga besarnya, karena dari pihak Istri banyak saudaranya yang tinggal di Tasikmalaya. Salah satunya di taraju dan di daerah Ciawi. Dalam jawaban di inbox dan komunikasi langsung beliau menyanggupi untuk mampir ke rumah saya. Senang rasanya, saya bilang ke istri agar siap-siap, karena akan kedatangan tamu istimewa dari Jakarta. Saat baca postingan di Kompasiana dan di Facebooknya, Om Jay ternyata sudah di Pangandaran, malah hari berikutnya sudah OTW Garut. Waah saya pikir Om Jay gak jadi berarti ke rumah saya. Tapi hari Kamis kemarin HP saya bergetar, ada sms dari nomor Omjay, yang mengabarkan bahwa beliau jadi mampir ke rumah. Lalu saya kasih peta dan rute jalannya. Akhirnya sore sekitar jam 17.00 Omjay dengan menegendarai Avanza Hitam tiba di gubuk saya. Senangnya bukan main, sosok yang selama ini hanya mengenalnya di dunia maya, dalam persinggungan bacaan dari percikan pemikiran dan tulisan-tulisannya di Kompasiana, kini bisa bertemu secara langsung. Om Jay ternyata emang asyik dan renyah orangnya. Kita ngobrol ngalor ngidul dengan lepas dan sangat akrab, serasa sudah mengenal lama. Padahal baru pertama kali ketemu. Di sela-sela obrolan, beberapa kali Om Jay jeprat-jepret dengan kamera fotonya, mengambil view alam pesawahan dan pegunungan. Lalu ngobrol pindah ke lain ruangan biar bisa lebih relax dan santai, Om Jay banyak bercerita seputar aktifitas mudiknya, perjalanan hidupnya, dan kreatifitasnya dalam hal menulis dan memberi pelatihan bagi guru-guru di banyak daerah di Indonesia. Meskipun kita ngobrol tak begitu lama, tapi banyak cerita beliau yang sangat inspiratif buat saya. Saya juga baru tahu ternyata Om Jay itu mantan sekretaris pribadi pakar pendidikan Prof. Dr. Arief Rahman. Saat adzan Magrib berkumandang, saya ajak Om Jay dan sopirnya untuk shalat berjamaah dulu di Mesjid di dekat rumah, hingga selesai wiridan. Dan ketika kembali ke rumah hidangan makan malam ala kampung sudah disiapkan oleh istri saya. Menu telur dadar, mie goreng,  goreng ikan lele plus sambal goang serta kriuk-kriuk gorengan kacang membuat kami lahap sekali makan. Om Jay fokus sama lele nya. "saya lagi mengurangi karbohidrat" katanya. Selesai makan bareng, Om Jay memberi saya hadiah buku karyanya berjudul " Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa Yang Terjadi" ditandatangani langsung sang penulis. Lalu Om Jay juga ambil kodaknya dan jeprat jepret lagi bareng saya dan keluarga. "Untuk kenang-kenangan" katanya. Lalu Om Jay pun pamit, karena sudah berdering telpon dari Keluarganya di Ciawi untuk melanjutkan perjalanan pulang menuju Bandung, karena katanya anak-anaknya menunggu disana, sebelum kembali ke Bekasi, "home sweet home nya" Terima kasih Om Jay sudah berkenan mampir, sungguh pertemuan silaturrahmi yang membawa berkah buat kami sekeluarga. Kompasiana telah mempertemukan saya dengan figur-figur orang hebat. Sampai jumpa kembali nanti tanggal 4 November 2012.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun