Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

5 Fakta Tentang Jokowi dan 5 Resolusi Jakarta

5 Agustus 2012   04:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:14 2336 0
Hari Minggu, puasa pula. Asyiknya terus berselancar di dunia maya. Kompas.com merupakan salah satu menu wajib saya untuk di baca. Kompasiana menjadi penyaluran berikutnya jika kepala sudah penuh dan meminta segera untuk dikeluarkan dalam bentuk tulisan. Hari inipun saat saya membuka KOMPAS. com saya membaca sebuah artikel yang semakin menambah rasa kagum saya kepada sosok seorang Joko Widodo. Walikota Solo yang kini maju dan masuk pada putaran ke 2 dalam Pilkada DKI Jakarta. Judul artikel itu adalah "Jokowi yang Tak "Jaim". Artikel tersebut mengabarkan seputar kegiatan bertemakan "Kongkow-Kongkow sambil buka puasa bersama di rumah alumni ITB Jakarta" yang dihadiri Jokowi hari Jum'at kemarin. Dari kerenyahan berita seputar acara tersebut, ada beberapa point yang menjadi fakta unik tentang Jokowi serta 5 Resolusi yang di terima Jokowi dari Keluarga Besar Alumni ITB Jakarta tentang Jakarta. Ini dia 5 Fakta unik dari sosok Jokowi yang dapat ditangkap dari acara bersama keluarga alumni ITB Jakarta tersebut : Pertama,  Dia tanpa sungkan dan jaim, berbicara pada para insinyur ITB itu untuk tidak berbicara yang berat-berat, yang ringan-ringan saja, karena dia mengaku sudah bingung. Dia berani ngomong apa adanya, tak mencoba menjaga wibawa atau image. Hal ini menunjukan bahwa Jokowi memang sosok pemimpin yang berani menampilkan diri apa adanya, tanpa pulasan, tanpa kepalsuan dan kebohongan. Kedua, Dia juga tanpa ragu menceritakan "kebodohan" nya saat pertama kali menjabat sebagai walikota Solo. Sebelumnya dia bergelut di dunia wiraswasta yang tak mengenal dunia birokrasi pemerintahan. Karena "kebodohan" nya saat itu maka terjadi insiden upacara bendera yang sampai masuk koran. Ketiga, Dia tak malu menceritakan penampilannya yang kurus dan kalah  tampan dari mantan ajudannya, sehingga dalam banyak kesempatan acara kedinasan atau di kantor banyak sekali orang atau tamu yang salah menyalami walikotanya. Bukannya menyalami Jokowi tapi malah menyalami ajudannya. Banyak yang menyangka bahwa yang jadi walikota itu sang ajudannya. Keempat, Sense of humor Jokowi itu juga tinggi, dan itu muncul dengan sendirinya dari kepolosan dan keaslian sikapnya. Sehingga dalam berbicara dengan kalangan intelektual semisal keluarga alumni ITB tersebut, dirinya dengan enjoy banyak mengundang tawa. Kelima, Jokowi berkomitmen jika terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta, untuk memulai membangun dari kampung-kampung, tidak dimulai dari Thamrin atau  Sudirman yang katanya sudah maju. Hal ini menunjukan komitmennya untuk mengangkat harkat dan derajat kehidupan warga Jakarta di perkampungan (pemukiman padat dan menengah kebawah) yang belum tersentuh pembangunan secara baik. Persoalan Jakarta itu sudah sangat berat, beban mental dan kejiwaan warganya sudah begitu menumpuk, tingkat stress tinggi karena persaingan hidup yang sedemikian berat. Jokowi memberi nuansa baru, "simplicity" sikap. Berprinsip bahwa tak ada yang susah kalau kita mau berusaha keras dan mau mencoba. Dia menjadi seseorang yang memberi energi baru dalam membaca Jakarta. Jika selama beberapa periode Jakarta sudah dipimpin oleh gaya militer (Tentara), lalu 5 tahun kemarin di pimpin oleh sipil dengan karakter dan gaya komunikasi militer juga, maka boleh jadi Jakarta merindukan sosok sipil yang biasa-biasa saja, penampilan tak meyakinkan, bicara apa adanya, tak jaim, tapi memiliki karakter dan komitmen kuat untuk memberikan semangat baru, semangat perubahan, sesuatu yang berbeda yaitu pemimpin yang dekat tanpa jarak dengan rakyatnya. Dan dengan segala cerita seputar kebersahajaan dan kepolosan dirinya itu, Jokowi pun menerima 5 resolusi Jakarta yang disodorkan oleh Ketua Umum  Ikatan Alumni ITB Jakarta. "Lima Resolusi Jakarta" itu adalah " 5 tahun Jakarta bebas korupsi, bebas pemerkosaan dan premanisme, transportasi Jakarta yang masif dan manusiawi, Jakarta yang hijau, bersih dan sehat, seta Jakarta hemat energi" Lima Resolusi Jakarta dari keluarga besar Alumni ITB Jakarta tersebut tentunya menjadi bagian dari masukan berharga yang diterima Jokowi jika saja nanti beliau terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Beberapa point yang penting untuk banar-banr diperhatikan oleh siapapun yang memimpin Jakarta. Sehingga Jakarta kedepan akan lebih baik, lebih tertib, lebih maju, aman dan nyaman, serta  bersih dan sehat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun