Survei terbaru yang direlease oleh Metro TV menunjukan munculnya figur-figur alternatif diantara para figur yang "itu lagi, itu lagi". Sebagaimana kita mafhum, dalam beberapa survei yang dilakukan, nama-nama seperti Prabowo Subianto, Megawati, Aburizal Bakri, Wiranto, Jusuf Kalla, selalu muncul sebagai refresentasi kekuatan elit partai politik. Namun demikian angka perolehan mereka secara popularitas masih berada di bawah angka 20%. Sementara hampir 50 % masyarakat indonesia belum menentukan sikapnya. Sementara itu dalam survei atau polling yang dilakukan oleh Metro TV tersebut memunculkan nama-nama capres lain yang berbeda dari yang selama ini beredar. Mereka identik dengan capres alternatif yang populer dan disenangi masyarakat, ada Meneg BUMN Dahlan Iskan, Ketua MK Mahfud MD, Rektor Paramadina Mulya Anies Baswedan, Walikota Solo yang kini maju sebagai cagub DKI Joko Widodo, Politisi PKS Anis Matta dan Gubernur Jatim Sukarwo. Dalam polling tersebut, Dahlan Iskan menempati urutan teratas, mengalahkan kandidat-kandidat lain yang selama ini beredar. Bacaan terhadap hasil polling tersebut menunjukan bahwa, saat ini kekuatan figur seseorang lebih menarik perhatian masyarakat dibanding dengan ketokohan seseorang di partai politik. Hal ini menunjukan betapa Parpol dan elit-ellitnya sudah begitu rendah penilaiannya di mata masyarakat. hal ini boleh jadi diakibatkan oleh pemberitaan media massa yang mengungkap betapa banyaknya kasus-kasus korupsi yang melibatkan elit-elit parpol. Selain itu, masyarakat sepertinya sudah jenuh dengan keberadaan parpol dan elit politik yang muncul dari mereka yang terkesan "Itu lagi itu lagi". Sehingga pesona seseorang yang muncul ke publik dengan segala pesona dan persepsi dari apa yang dia katakan, apa yang dia lakukan dengan segala inovasi, kerja-kerjanya di pemerintahan maupun di ranah keahliannya, menarik perhatian publik. Dahlan Iskan kelihatannya mampu mendapatkan simpati publik atas apa yang dilakukan selama dia menjabat sebagai Dirut PLN dan kini sebagai Meneg BUMN, inovasi dan gebrakan-gebrakannya di pemerintahan mencengangkan memori publik. bagaimana dia membenahi jajaran direksi BUMN-BUMN, aksinya di jalan tol, kepeduliannya terhadap mobil listrik, kesederhanaan sikap dan penampilannya, hingga berbagai manuvernya yang mungkin orang menganggapnya sebagai manuver politik, tapi sejatinya itulah apa adanya dia yang kemudian tersosialisasikan dengan baik oleh media. Yang pasti, publik kelihatannya sudah jenuh dengan polesan dan kepura-puraan. Publik merindukan sosok figur yang mencerminkan kesederhanaan, tegas, inovatif dan populis. Publik sudah jengah dengan tampilan potisisi lama yang "itu-itu saja" dengan pola dan gaya yang sama dalam menjalankan langkah politiknya. Publik merindukan terjadinya perubahan, Dan fakta terbaik adalah apa yang tergambar dalam Pilkada DKI Jakarta. Kemenangan Jokowi pada putaran pertama, akan berlanjut pada pilpres 2014. Figur-figur yang muncul seperti tampilannya Jokowi, akan mendapatkan perhatian publik. Kita tunggu saja.
KEMBALI KE ARTIKEL