Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Polarisasi Kyai Kampung dan Kyai Kampus

24 Juli 2010   05:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:38 351 0
[caption id="attachment_203161" align="alignleft" width="300" caption="Toni Blair di Pesantren sumber: pesantren"][/caption] Sekal-kali membuat catatan seputar pengalaman di pesantren. Saya punya kyai sekaligus memiliki dosen di perguruan tinggi. Kalau dipesantren disebut kyai kampung dan di perguruan tinggi saya sebut kyai kampus. Meski tidak semua pesantren, ilmu yang diajarkan di pesantren memang sarat dengan muatan kearifan, akhlaq dan ketulusan sehingga antara guru-murid tejalin hingga kapanpun. Tetapi berbeda dengan sistem "pendidikan modern"  yang dikembangkan di sekolah umum dan kampus-kampus. Di mana kaitan guru murid tidaklah seerat di kampung. Sebutan kyai dalam tradisi pesantren merupakan figur yang selalu dihormati, dikagumi dan dimulyakan. Sebab di sanalah estafet ilmu pengetahuan diperoleh. Namun bagi tradisi keilmuan modern, se'alim apapun seorang guru di sekolah atau dosen di kampus, tidak mendapat penghormatan ala pesantren. Misalnya dicium tanganya saat bersalaman, dihormati keluarganya, dihargai sikapnya, dan diikuti nasehat-nasehatnya. Kyai kampung memiliki hubungan erat dengan muridnya, sementara kyai kampus sebatas komunal.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun