Keberadaan radiasi bukanlah hal yang harus ditakuti karena selama manusia hidup, manusia tidak bisa lepas dari pengaruh radiasi. Lingkungan yang kita tempati tidak lepas dari radiasi kosmogenis dan radiasi primordial yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan, dan minuman.
Udara yang kita hirup juga mengandung radiasi. contohnya adalah gas Radon dan Thoron dalam udara bebas yang berasal dari peluruhan deret Uranium dan deret Thorium yang merupakan radionuklida primordial. Gas-gas tersebut terdifusi keluar dari celah-celah batuan dan tanah yang mengandung Uranium dan Thorium. Udara juga seringkali mengandung radionuklida kosmogenis seperti C-14, Ca-41, dan H-3 yang bisa saja terhirup saat kita bernapas.
Selain itu, radiasi alam dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman. Makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang berasal dari hewan dan tumbuhan pada umumnya mengandung C-14 dan K-40. Dalam tubuh manusia rata-rata terdapat C-14 sebanyak 10 mikroSv per tahun. Radionuklida C-14 pada umumnya terdapat pada jaringan  kulit lunak. Sedangkan K-40 pada umumnya terdapat pada gonad dengan dosis rata-rata sebesar 0,2 mSv per tahun. K-40 juga bisa terdapat dalam darah.
Makanan yang banyak mengandung radionuklida primordial adalah sejenis biji-bijian (cereals) seperti beras, gandum, jagung, dan lain-lain. Sedangkan makanan jenis sayuran, buah-buahan, dan susu sapi mengandung radiasi alam yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dikandung oleh makanan jenis biji-bijian.
Radiasi ternyata ada dalam udara dan makanan yang mutlak menjadi kebutuhan kita semua dan kita tidak bisa menghindarinya. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut dengan radiasi karena tubuh kita sebenarnya sudah lama kenal dan bersahabat dengannya.
(dikutip dari buku Teknologi Nuklir, Proteksi Radiasi dan Aplikasinya: Wisnu Arya Wardhana)