Kelompok 15 Paralel 4
Dicka Prawira Yuda, Imam Surya Akbar, Kurniawan Teguh Prawira, Muhammad Nur Rohim Aziz,
Permaisuri Citha Syailla Putri
Dr. Ir. Diah Kisnaturi, M.S. dan Dr. Yulina Eva Riany, S.P., M.Ed.
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA IPB University
Â
Kemajuan teknologi dalam era digital saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat cepat dan juga canggih. Hal ini mengakibatkan perubahan  besar dalam kehidupan manusia hampir di seluruh dunia. Perkembangan teknologi komunikasi di era digital ini juga telah mengubah kehidupan keluarga secara signifikan. Adanya teknologi komunikasi seperti internet, handphone, aplikasi berbasis digital, seperti WhatsApp, Line, dan Telegram. Selain itu juga adanya media sosial, seperti instagram, facebook, twitter telah memengaruhi bagaimana keluarga mengelola keuangan mereka dan menciptakan kesejahteraan bagi anggota keluarga.
Keluarga dengan ibu bekerja merupakan salah satu kelompok yang menghadapi peluang dan tantangan dalam konteks ini. Salah satu alasan ibu di dalam keluarga memilih bekerja di sektor publik adalah untuk mendapatkan penghasilan yang cukup guna memenuhi kebutuhan keluarga, karena penghasilan suami tidak dapat memenuhi kesejahteraan objektif keluarga (Sunarti, 2018). Dalam hal era digital yang terus berkembang, manajemen keuangan dan kesejahteraan keluarga menjadi semakin kompleks, terutama ketika ibu keluarga berada dalam lingkungan kerja. Ibu bekerja memiliki peran yang signifikan dalam memanfaatkan teknologi komunikasi untuk mengelola keuangan keluarga. Apa saja perannya ? Pertama, sebagai pendukung keuangan, beberapa ibu bekerja, seperti Misna dan Siti, menjadi pendukung keuangan keluarga dengan pekerjaan mereka. Mereka menggunakan teknologi komunikasi untuk mengatur dan memantau arus kas keluarga. Kedua, efisiensi dalam transaksi keuangan, Rinrin Wahyuni dan Wahyuni mencatat bahwa teknologi komunikasi memungkinkan mereka untuk melakukan transaksi keuangan dengan lebih efisien. Mereka menggunakan berbagai layanan perbankan online dan pembayaran digital untuk mengelola keuangan keluarga. Ketiga, pengelolaan investasi, Sarah, yang bekerja di perusahaan IT, memanfaatkan teknologi komunikasi untuk mengelola investasi keluarga secara online. Ini mencakup investasi dalam berbagai instrumen keuangan yang tersedia melalui platform digital. Terakhir, pendidikan keuangan, beberapa responden, seperti Sarah dan Wahyuni, mengikuti pendidikan keuangan online, seperti webinar, untuk meningkatkan literasi keuangan mereka. Mereka menyadari pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang manajemen keuangan dalam era digital. Dalam keseluruhan, ibu bekerja memainkan peran yang penting dalam mengelola keuangan keluarga dengan menggunakan teknologi komunikasi. Peran ini melibatkan kontribusi finansial, pengelolaan efisien keuangan, investasi cerdas, dan pendidikan keuangan. Dalam era digital yang terus berkembang, pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk manajemen keuangan menjadi semakin krusial dalam mencapai kesejahteraan keluarga yang lebih baik.