Namanya juga manusia, demikian perkataan sebagian orang yang selalu mengkambing hitamkan kesalahannya pada kepasrahan terhadap kelemahan individu manusianya daripada mencari solusi terhada;p masalah. Sehingga muncullah istilah antara dilema dan galau. Dimana manusia terjebak pada dilema dalam mengambil keputusan yang selalu diliputi kegalauan akan dampak dari keputusan tersebut. Ini wajar karena manusia adalah mahkluk Tuhan yang penuh dengan kesalahan dan keragu-raguan. Namun hendaknya kita jangan terjebak pada situasi ini,harusnya kita menghindari situasi ini. Bagaimana caranya?
1. Selalu yakin bahwa masalah yang dihadapi adalah masalah yang memang telah disiapkan oleh Tuhan hanya untuk kita dan hanya kita yang bisa menghadapinya.
2. Jangan selalu menetapkan target yang terlampau tinggi tanpa memperhatikan realita kondisi kita yang menjalani, walau ada keyakinan kita punya potensi untuk menghadapi.
3. Pupuk selalu keyakinan akan pertolongan Tuhan dan kemampuan yang telah Tuhan berikan pada kita. Karena keyakinan adalah 50% solusi sebuah masalah. Coba deh!
4. Selalu biasakan diri untuk empati dan bergaul dengan sesama manusia untuk membangun kepercayaan diri dan interopeksi diri bahwa tidak hanya kita yang menhadapi persoalan yang rumit.
5. Bangunlah kepercayaan pada sesama, karena dapat menimbulkan semangat bahwa selalu ada teman yang akan membantu kita dalam memecahkan semua masalah. Amin.
Baiklah teman-teman sependeritaan dalam keraguan yang terus melanda. Mari kita hindari dilema dalam setiap masalah yang dihadapi dan kegalauan yang selalu menemani kita dalam memutuskan sesuatu hal. Semoga Tuhan memberikan jalan dan petunjuk bagi kita dalam menjalani kehidupan kita. Semoga kesuksesan dan kebahagiaan akan terus menyertai kita bersama. Amin ya robbal'alamin. Wallahu'alam bi Shawab.