Sungguh ironis bahwa idealitas pendidikan mengharapkan terjadinya keseimbangan antara transfer knowledge dengan attitude. Sedang realitas pendidikan di Indonesia masih banyak yang hanya menekankan pada knowledge saja tidak pada pembentukan karakter. Mengapa? Mari kita lihat beberapa penyebab menurut penulis, yaitu :
1. Terjadinya perbedaan pola pandang dan berpikir diantara para pakar pendidikan mengenai fokus pendidikan. seperti terjadinya pertentangan mengenai kurikulum 2013 dalam tahap implementasi.
2. Masih minimnya perhatian dari pemerintah setempat terhadap pendidikan, khususnya penyediaan sarana yang memadai bagi penyelenggara pendidikan yang seharusnya tanpa ada dikotomi antara negeri dan swasta.
3. Rendahnya tauladan yang diberikan para pelaku pendidikan di negeri ini. Contoh: banyak pendidik yang tidak memberikan contoh baik pada peserta didik, seperti datang terlambat, tidak semangat belajar dan laion-lain. Atau contoh yang diberikan pimpinan sekolah kepada anak buah dan anak didiknya dalam bersikap, menegur, memimpin dan memberikan pengarahan yang sering kurang etika serta attitude masih rendah
4. Kurangnya kerjasama antara masyarakat dan pelaku pendidikan dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan berkarakter yang sedang di dengung-dengungkan saat ini oleh pemerintahan kita.
5. Rendahnya tingkat perekonomian masyarakat Indonesia sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap pendidikan. Dan munculah pemahaman buat apa pendidikan toh yang dipakai adalah skill yang uatama.
Inilah beberapa pointer yang penulis ingin sampaikan dan sharingkan realitas pendidikan kita saat ini yang masih jauh dari idealitas pendidikan. Semoga bermanfaat dan mohon masukan bila ada yang kurang pas atau tidak berkenan. Maaf bila ada tulisan yang menyinggung atau menyakiti hati. Sesungguhnya semua itu untuk perbaikan dunia pendidikan kita saat ini. Maju teru pendidikan Indonesia.