Cerpen "Tak Ada Laki-laki di Rumah Kami" menyoroti kehidupan fani seorang anak perempuan yang hanya tinggal bersama Ibu dan Bibi tanpa didampingi oleh laki-laki. Tidak adanya dampingan dari laki-laki membuat keluarga mereka menerima pandangan yang dirasa tidak nyaman dari masyarakat sekitar karena masyarakat memandang kehidupan tanpa adanya peran seorang lelaki sebagai "Kekurangan" karena masyarakat sosial menganggap laki-laki adalah pusat kekuasaan. Karya ini menggambarkan solidaritas perempuan sebagai kekuatan utama untuk menghadapi tekanan sosial.
KEMBALI KE ARTIKEL