Selain itu, meskipun pemerintah telah menggalakkan program fogging dan kampanye kebersihan, respons ini sering kali masih bersifat reaktif, bukan preventif. Pengendalian yang berkelanjutan, termasuk edukasi yang lebih intensif dan penguatan sistem deteksi dini, sangat dibutuhkan untuk mencegah peningkatan jumlah korban. Rumah sakit di beberapa wilayah juga dilaporkan kewalahan menangani lonjakan pasien, yang mengindikasikan perlunya peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan.
Vaksin demam berdarah yang sudah ada, meskipun belum sempurna, seharusnya didorong sebagai salah satu solusi jangka panjang, terutama bagi daerah-daerah dengan tingkat risiko tinggi. Namun, langkah-langkah pencegahan tradisional seperti membersihkan tempat penampungan air di rumah-rumah dan peningkatan kebersihan lingkungan tetap menjadi elemen kunci dalam memutus rantai penyebaran.
Secara keseluruhan, wabah ini mengingatkan kita bahwa upaya kesehatan masyarakat harus selalu bersifat proaktif, dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta diperlukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Tanpa pendekatan yang komprehensif, demam berdarah akan terus menjadi ancaman yang signifikan bagi kesehatan dan ekonomi.