Peristiwa tersebut pernah terjadi di tahun 1974 di kendal jawa tengah tepatnya di desa kalikuning di bawah kaki gunung unggaran, di desa tersebut menyimpan cerita gelap terkait dengan pesugihan yang mana pada waktu itu lebih dari 80% masyakarat kalikuning melakukan pratek pesugihan agar mendapatkan kekayaan yang melimpah.
Hilangnya desa kalikuning
Menurut tokoh daerah setempat yakni mbah samien dia menuturkan, hilangnya desa tersebut di karnakan telah melanggar kesepakatan pesugihan yang telah di buat sebelumnya.
Di karnakan banyak dari mereka yang memutuskan kesepakatan, dan berhenti melakukan pesugihan di karnakan sudah merasa memiliki kekayaan yang melimpah.
Orang yang pertama yang terkena bencana longsor di desa kalikuning yakni pak wagi yaitu orang paling kaya di desa tersebut.
Pada akhirnya pada suatu malam terjadi longsor besar yang mana longsor tersebut mengubur desa kalikuning serta menimbun harta kekayaan yang mereka dapatkan dari hasil pesugihan, rumah mereka dan harta mereka serta mayoritas orang kalikuning terkubur hidup hidup.