Kami lahir dan tumbuh di daerah Tangerang Selatan yang mana hanya selemparan
genteng taplak gunung (engklek, sundah mandah atau zondag maandag) dengan Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia, namun perbedaan sentuhan modernisasi masih dirasa cukup jauh. Sebut saja akses transportasi, sarana belajar hingga informasi dunia luar yang membuat adanya jurang yang masih menganga diantara keduanya, pun hingga saat ini. Di sisi lain secara paralel dan mengglobal, persaingan kualitas manusia terus terjadi sehingga untuk menjembatani adanya perbedaan dan untuk dapat mengikuti pentas persaingan dunia diperlukan adanya loncatan perubahan dan salah satunya adalah kemampuan bahasa asing.
KEMBALI KE ARTIKEL