6 Januari 2022 19:35Diperbarui: 6 Januari 2022 19:581732
Hujan awet sampai tengah malam, di dalam kelambu Marliang terbangun. Bukan karena berisiknya hujan menubruk atap seng, melainkan ada sentuhan pada payudarannya. Sempat mengira adalah perbuatan bayinya. Tetapi bahkan bayi itu tak bersuara, dan jelas sekali yang terasa di putingnya bukanlah mulut mungil sang bayi. Yang terlihat kemudian saat matanya mulai lebar adalah sosok berkepala besar, dan lamat-lamat memerhatikan dalam keremangan, tahulah dia siapa pemilik kepala itu.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.