Sejak kedua matamu menangkap tubuh telanjang istrimu. Ditindih  kepala desa pada sebuah sofa di kediamanmu sendiri. Hidupmu kudapati tidak karuan lagi. Kau lebih banyak menyendiri dan tidak bergairah. Seperti kelaminmu yang loyo manakala istrimu meminta haknya sebagai pakaianmu. Mate olo, entah penyakit itu kenapa bisa menjangkiti dirimu. Kelaminmu yang tidak bisa menegang sekalipun  dirangsang habis-habisan. Kau tidak punya hasrat pada kemolekan tubuh istrimu. Sehingga istrimu jenuh. Ia pun memberanikan diri untuk bersetubuh dengan kepala desa.Â
KEMBALI KE ARTIKEL