Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Tertawa Sekaligus Miris, Must Read Buku Kelakar #TanpaBatas

11 Agustus 2013   11:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:26 523 0
Saya termasuk orang yang tidak begitu menggilai Stand Up Comedy. Buku Kelakar #tanpabatas ini saya temukan ketika galau memikirkan kado yang cocok untuk pacar saya yang 'gila' banget nonton Stand Up Comedy. Saya suka sebel kalau dia sudah mantengin youtube buat buffer videonya. Salah satu idolanya ya penulis buku Kelakar #tanpabatas ini, Sam D.Putra. Pacar saya dan om Sammy (boleh ya saya panggil om :p) mempunyai kesamaan. Sama - sama suka nyinyir tentang politik di negeri kita tercinta. Tak jarang kita suka berdebat kalau lagi berdua nonton berita. Sebelas dua belas sama Om Sammy yang doyan banget ngomongin politik. Hehe.
Tapi sayangnya pacar saya nggak seberapa suka baca buku. Pernah saya membelikan buku humor yang penulisnya juga Stand Up Comedy-an ternama, tapi dia tetep nggak suka. Nah kalo bukunya Om Sammy ini dia sendiri yang bilang pengen beli. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Kebetulan saya lagi bokek, jadi saya beli deh buku Kelakar #tanpabatas yang waktu itu juga lagi diskon jadi 35ribu. Asyik! :D
Finally, pacar saya seneng banget nerima buku yang saya kasih. Cuma butuh 2 hari buat dia ngabisin 188 halaman buku ini. Rekor buat orang yang selama ini nggak suka baca buku macam pacar saya. Dan saya pun penasaran sama isi buku ini. Akhirnya saya pinjam itu buku dari pacar saya. Hehe. Ini yang ngado siapa yang ikut menikmati siapa :p
Pertama baca mengerutkan alis. Agak ragu kalo yang nulis buku ini adalah seorang Stand Up Comedy. Kan biasanya orang yang Stand Up Comedy kalo bikin buku lucu,konyol dan nggak begitu serius. Tapi di buku Kelakar #tanpabatas ini sepertinya Om Sammy ingin beda dari yang lain. Isi bukunya tentang pengamatan sehari - hari Om Sammy. Tentang politik, arti hidup juga kisah - kisah (yang menurut saya) mengharukan. Bagian yang paling saya suka adalah cerpen Tanah Airku. Sumpah saya menitikkan air mata baca cerpen ini. Betapa ironisnya negeri kita. Cerpen ini mengisahkan tentang Darmo seorang tukang ojek yang sangat mencintai Indonesia. Tapi jangankan memiliki tanah dengan bangunan rumah diatasnya, Darmo hanya mampu mengontrak saja. Setiap tahun Darmo harus berpindah kontrakan. Sungguh miris. Cerpen ini menjadi sangat mengharukan karena ternyata cerita itu menjadi pertemuan terakhir Om Sammy dengan Darmo yang meninggal karena kecelakaan. Quote dari Darmo yang membuat saya merinding adalah :"Saya ini tanah airnya doang Indonesia, Mas. Tapi malah nggak punya tanah."
Om Sammy mengingatkan kembali pada saya bahwa banyak sekali orang yang kurang beruntung di negeri kita. Kalau kita melakukan sesuatu, jangan menuntut kita akan diberi balasan yang setimpal. Banyak ketidakadilan di negeri ini. Om Sammy dalam buku ini membungkus politik yang menjadi ciri khasnya secara ringan dan menyentil secara halus diri kita untuk introspeksi diri.
Kalau saya harus memberikan bintang pada buku ini antara 1 sampai 10,saya akan memberikan 8 bintang. Banyak efek dan manfaat setelah membaca buku ini. Salah satunya saya jadi penasaran bagaimana Om Sammy ber-Stand Up Comedy. Saya download videonya di youtube. Dan tak lupa saya follow twitternya. Ahh,jadi ikutan ngefans pokoknya! :))

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun