Tokoh kisah tersebut bernama Mashitah, seorang wanita paruh baya yang bermukim di pedalaman tanah Sunda. Beliau telah menjanda sejak tahun-tahun pertama pernikahannya, tak menikah lagi dengan siapa pun, dan memilih untuk membesarkan anaknya semata wayang.
KEMBALI KE ARTIKEL