Karena menulis selalu seksi, barangkali itu yang menjadikan Gie tak pernah berhenti untuk menulis. Perjalanannya naik gunung, curahan hati dan keresahanya akan kondisi masyarakat dan bangsa pada zamannya ditulisnya dengan rajin. Bahkan dikamarnya yang berpencahayaan minim dan banyak sekali nyamuk seperti dituturkan Arif Budiman, kakak kandungnya seperti tertulis dalam pengantar buku Soe Hok-Gie: Catatan Seorang Demonstran, LP3ES terbitan tahun 1983.