Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Merahjingga dan Binaran

8 Desember 2013   17:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:10 15 0
Ingkar Pelakon

Aku melafazkan namaMu
Ketika orangorang menyodorkan wajahnya untuk diperbaiki
Ku ukir namaMu huruf demi huruf
diujungujung bulu halus,
Berguna topeng bak tameng,
Berlindunglah dibalik riasannya

Tercetak kerut demi kerut
Tanda renta dimainkan
Terlukis coreng moreng
menertawakan kemalangan

Maksud apa hendak dituju
Ketika kegetiran hidup tak lagi dirasakan
Peran apa kau mainkan bila hanya berharap keuntungan
Hilang semua peka, goyah segala rasa
Jangan kau lena keserakahan
Jika kau lupa, hanya sandiwara.

Penanda masa, hingga saatnya tiba
Kau, kalian, dan kita kembali padaNya.

Condet, Juli 2012

Nyata dalam Kuas

Coba ku ingat dimana ku sematkan Rouge
Karena samar, bubuhkan kembali
Tak nampak kilat tatapan
Mungkin aku lupa menambahkan keemasan
Sampai sang kejora tak bernyali meninggikan dagu

Aku hanya sebatang kuas tanpa mata dan tanpa ingatan
Bukan salahku kalau perananmu meredup
Benar saja, hasil kerjaku adalah perisai
Tempat berlindung dari kenyataan
Menutupi kebobrokan

Angkuhmu adalah kehancuranmu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun