"Kami melihat potensi besar dari tanaman serai yang tumbuh subur di desa ini. Sayangnya, pemanfaatannya masih terbatas. Melalui program ini, kami ingin membantu warga untuk meningkatkan nilai tambah serai dan menciptakan peluang usaha baru," ujar (Fahrezi Ketua Tim KSM-T).
Proses pembuatan spray anti nyamuk dari serai melibatkan beberapa tahapan, mulai dari penyulingan minyak serai, pencampuran dengan bahan-bahan alami lainnya, hingga pengemasan produk. Tim KSM-T UNISMA memberikan pendampingan secara intensif kepada warga agar mereka dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar keamanan.
Selain itu, tim KSM-T UNISMA juga membantu warga dalam mengembangkan branding produk dan memasarkannya secara online melalui platform media sosial. Mereka memberikan pelatihan tentang pembuatan konten yang menarik, pengelolaan akun media sosial, dan strategi pemasaran digital.
"Kami berharap, dengan adanya program ini, warga Wringinanom dapat lebih mandiri secara ekonomi dan mampu memanfaatkan potensi alam sekitar secara berkelanjutan," tambah (Hanuf Anggota KSM-T).
Program KSM-T UNISMA ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Wringinanom. Mereka merasa terbantu dan termotivasi untuk mengembangkan usaha berbasis serai.
"Saya sangat senang bisa belajar membuat spray anti nyamuk dari serai. Produk ini sangat bermanfaat bagi keluarga kami dan juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan," ungkap salah seorang warga.
Keberhasilan program KSM-T UNISMA ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan desa. Diharapkan, program ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.